Sistem Monitoring Kebakaran Rumah Berbasis Internet Of Things

Abstract

Kebakaran merupakan suatu ancaman yang menakutkan bagi semua orang, dikutip dari berita tribunnews wonogiri menyatakan kasus kebakaran di kota wonogiri sampai akhir juni 2019 ini mencapai 27 kasus. Kepala Dinas pemadam kebakaran (Damkar) kota wonogiri , Agus Sutopo mengatakan , kasus kebakaran sampai saat ini cukup banyak terjadi. " Damkar mencatat kasus kebakaran memang cukup tinggi sebanyak 27 kasus," terang Agus Sutopo pada Tribunwonogiri.com. Dari beberapa kasus kejadian kebakaran rumah, kebakaran berawal dari ruang dapur diakibatkan oleh kebocoran gas yang tidak disadari dan tidak segera ditangani oleh pemilik rumah. Oleh karena itu dibutuhkan alat yang dapat mendeteksi kebocoran Gas sebelum terjadinya kebakaran. Untuk memonitoring kebocoran gas serta pendeteksi dini akibat kebocoran gas dibuatlah prototipe pendeteksi kebocoran gas dengan menggunkan metode Internet Of Things dan NodeMcu sebagai kontrol unit. Perangkat dapat terhubung dengan smartphone melalui aplikasi bylink agar memudahkan pengguna memonitoring kondisi sekitar rumah kapanpun dan dimanapun secara realtime. Alat pendeteksi kebakaran ini dikembangkan menggunakan Arduino nano, Nodemcu, Sensor gas MQ-5, Sensor api Flame, Buzzer, Kipas DC, dan lampu LED. Alat ini mampu mendeteksi adanya kebocoran gas dengan jarak maksimal 20 cm dan mengirim sinyal kebocoran gas bila mendeteksi adanya kadar gas datas 700 ppm pada ruangan. Agar perangkat NodeMcu dan aplikasi bylink dapat digunakan keduanya harus selalu terhubung dengan koneksi internet sehingga dapat melakukan monitoring secara realtime dimana saja. Dari perangkat tersebut pengguna bisa mencegah kecelakaan yang terjadi akibat kebocoran gas dan bisa melakukan penanganan yang tepat agar kecelakaan tidak terjadi.